top of page

Katkovsky dan Gorlow (1976), mengemukakan ada 7 aspek kematangan emosi. Nah Kita akan ilustrasikan 7 asspek kematangan emosi tersebut, pada komik yang satu ini, teens:

1. Aspek KEMANDIRIAN. terlihat dari si Temi (gembrot) yang mandiri mengambil keputusan untuk menjadi gemuk dengan cara makan banyak. tetapi Temi bertanggung jawab atas keputusannya dengan cara menyeimbangkan makannya dengan berolahraga, dengan demikian Temi menjadi remaja yang gemuk tapi sehat. Jadi aspek KEMANDIRIAN dapat dikatakan mampu memutuskan apa yang diambil, dan bertanggung jawab terhadap keputusan itu.

 

2. Aspek KEMAMPUAN MENERIMA KENYATAAN. siapa kira-kira tokoh yang menerima kenyataan? Temi (gembrot) atau Kugi (krempeng)? Jelas Temilah yang menerima kenyataan bahwa dirinya gembrot alias gemuk, terlihat dari percakapannya dengan Kugi ketika diejek gembrot, "lah kan memang kenyataan, buat apa marah?". Jadi aspek KEMAMPUAN MENERIMA KENYATAAN dapat dikatakan bahwa mampu menerima setiap kondisi yang telah terjadi didalam hidupnya dan menyadari bahwa dirinya tidak selalu sama dengan orang lain.

 

3. Aspek KEMAMPUAN BERADAPTASI. dalam komik tersebut, Temi menerima sifat Kugi yang selalu mengejeknya dengan sebutan gembrot, mungkin teman-teman temi yang lain juga ada yang mengejek Temi atau sangat senang dengan Temi. tetapi Temi tetap menjadi anak yang baik, ramah dengan semua orang. sikap temi yang tidak marah ketika diejek "gembrot" membuat temi memiliki banyak teman. Jadi aspek KEMAMPUAN BERADAPTASI dapat dikatakan mampu menerima sifat-sifat orang lain yang beragam.

 

4. Aspek KEMAMPUAN BERESPON DENGAN TEPAT. Lihat percakapan Kugi yang mengejek Temi, "kamu gembrot, brot". lalu Temi meresponnya dengan sangat tepat yaitu "IYA" dengan nada datar dan tidak emosi. Jadi aspek KEMAMPUAN BERESPON DENGAN TEPAT ialah merespon terhadap kebutuhan emosi orang lain.

 

5. Aspek MERASA AMAN. karena Kugi tidak terima dikatakan krempeng, maka ia selalu gelisah dengan amarahnya, tetapi Temi yang menerima kondisi tubuhnya gemuk, ia merasa aman saja berteman dengan siapa saja. Jadi aspek Merasa MERASA AMAN dapat dikatakan menyadari sebagai makhluk sosial, memiliki ketergantungan pada orang lain.

 

6. Aspek KEMAMPUAN BEREMPATI. ketika Temi membalas dengan ejekan juga kepada kugi dengan sebutan "krempeng", sebenarnya Temi ingin Kugi merasakan bila diejek, tetapi Kugi berespon emosi, maka TEmi ingin memberikan pelajaran, begitulah jika rasanya diejek, hal yang pertama mungkin emosi, tetapi Temi meyadari bahwa emosi hanya memperburuk pertemanan. Jadi aspek KEMAMPUAN BEREMPATI dapat dikatakan menempatkan diri pada posisi orang lain dan memahami apa yang mereka rasakan.

 

7. Aspek KEMAMPUAN MENGUASAI AMARAH. siapa kira-kira tokoh yang menguasai amarahnya? Temi atau Kugi ?? yup betul lagi lagi Temi yang mampu menguasai amarahnya ketika diejek gembrot, karena Temi menyadari bahwa diejek gembrot adalah hal kecil yang tidak ada gunanya jika marah, jusru jika Temi marah, maka yang ada Temi akan menjadi bahan ejekan teman-temannya juga, karena orang lain akan senang jika diejek dan orang tersebut marah. Jadi aspek KEMAMPUAN MENGUASAI AMARAH adalah mampu mengendalikan perasaan marahnya, karena banyak jalan bijak yang dapat menyelesaikannya.

 

 

Yuuk, jadi REMAJA HEBAT dengan MEMILIKI 4 dari 7 aspek tersebut !

 

 

Sumber:

Chaplin, J.P., 1981, Kamus Lengkap Psikologi, Penerjemah : Kartono, Kartini., Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Hurlock, E.B. 1990. Psikologi Perkembangan, Suatu Rentang Kehidupan (terjemahan : Istiwidayanti dan Soedjarwo). Edisi 5. Jakarta : Erlangga.

© 2014 . by Terima Kenyataan . Proudly created with Wix.com

  • Facebook Clean
  • Twitter Clean
  • Google Clean
bottom of page