
"kita menderita bukan karna KENYATAAN tapi karna gak mau TERIMA KENYATAAN"

I'm a title. Click here to edit me
I'm a paragraph. Click here to add your own text and edit me. It’s easy. Just click “Edit Text” or double click me to add your own content and make changes to the font. Feel free to drag and drop me anywhere you like on your page. I’m a great place for you to tell a story and let your users know a little more about you.
?
This is a great space to write long text about your company and your services. You can use this space to go into a little more detail about your company. Talk about your team and what services you provide. Tell your visitors the story of how you came up with the idea for your business and what makes you different from your competitors. Make your comd to the Wix Blog!
Kabur dari Rumah

Masalah remaja yang bisa jadi meliputi papa dan mama beda pendapat, orang tua bertengkar, berantem mulu dengan kakak atau adik– terkadang membuat kita nggak betah di rumah. Parahnya, perasaan nggak betah berada di rumah, ujung-ujungnya memicu diri kita untuk kabur dari rumah!
Tapi berarti, kamu lari dari kenyataan teens...!!
Prospeknya adalah supaya bisa merasakan ‘udara kesegaran’ di luar rumah yang begitu sumpek kemudian mengatur diri sendiri yang pastinya sesuai dengan kemauan diri sendiri. Apakah memang benar begitu?
Tapi, taukah teman-teman?
Pergaulan Bebas
Kalau kamu menganggap kabur dari rumah adalah jalan untuk merasakan kebebasan, kamu BENAR sekali! Di situlah kamu bisa merasakan bebas yang sebebas-bebasnya alias pergaulan bebas. Nggak ada yang ngatur ya kan?
Tapi, diatur terlebih lagi oleh orang tua ntah itu orang tua kandungmu atau tidak, bisa jadi pelindung yang sebenernya. Ketika kamu sepertinya akan ‘jatuh’, eits, ada yang mengingatkan.
Eksploitasi
Ada yang merasa kalu dia di rumah, dia dieksploitasi oleh orang tuanya. Pada dasarnya, setiap orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya. Kalu pun emang gitu, kenapa tidak mengadu kepada yang masih keluarga?
Ketika kamu kabur dari rumah dan akhirnya berada di rumah orang lain, kamu cerita persoalannya, orang lain bakal under-estimate padamu, walau di depanmu, tampak rasa iba.
Kamu seperti anak-anak!
Kalu kamu kabur dari rumah, kamu seperti anak-anak! Itu artinya kamu hanya bisa lari dari masalah, bukannya menyelesaikannya. Bahkan bukan hanya lari dari masalah, tetapi juga membuat masalah baru.
Padahal, kalu bisa tetep bertahan di rumah, ketika ada masalah, dan mencoba menyelesaikannya dengan berdiskusi, itu nunjukin kamu ituh DEWASA.
Karena semuanya dimulai dari rumah dulu, kamu bisa menyiapkan dirimu –mulai dari keterampilan, bersosialiasi, menyelesaikan masalah, dan sebagainya– itu bisa menjadi modal buat dirimu untuk ‘keluar dari rumah’ dalam artian positif.
Intisari diperoleh dari:
Sihombing, Helda. (08 Desember 2010). Kabur dari Rumah. Diperoleh 24 Mei 2014 dari http://helda.info/2010/12/kabur-dari-rumah/