
"kita menderita bukan karna KENYATAAN tapi karna gak mau TERIMA KENYATAAN"

I'm a title. Click here to edit me
I'm a paragraph. Click here to add your own text and edit me. It’s easy. Just click “Edit Text” or double click me to add your own content and make changes to the font. Feel free to drag and drop me anywhere you like on your page. I’m a great place for you to tell a story and let your users know a little more about you.
?
This is a great space to write long text about your company and your services. You can use this space to go into a little more detail about your company. Talk about your team and what services you provide. Tell your visitors the story of how you came up with the idea for your business and what makes you different from your competitors. Make your comd to the Wix Blog!
Musuh Dalam Selimut
Saat Teman Menjadi Pengkhianat..
Berawal dari tukar ide saat kerja kelompok,
Berakhir dengan saling curhat mengenai pelajaran dan persoalan pribadi.
Namun, di dunia pertemanan apa saja bisa terjadi,
Tak terkecuali dikhianati oleh teman atau sahabat
Kalau sudah begini, mesti bertahan atau putuskan saja pertemanan ini?
Saat berhadapan dengan konflik, ada tiga aksi yang bisa dipilih:
Membalas, diam dulu, atau abaikan.
Pikirkan masa depan pertemanan/persahabatan kamu nantinya. Berpikir dengan matang sebelum bertindak sangatlah penting. Jangan salah, diam secara sadar dan penuh perhitungan, itu termasuk action. Mengamati teman/sahabat sambil menganalisis mengapa mereka bersikap seperti itu, dan mencari bukti-bukti yang menguatkan posisi kamu, juga merupakan strategi. Setelah itu, kamu bisa memutuskan, apakah masalah ini penting atau tidak. Choose your battle wisely. “Asal tahu aja, dengan kamu tidak mau mengarahkan energi untuk teman yang telah menikam dan ingin menjatuhkan kamu, itu akan menyebalkan bagi dia loh..”
Mengenali kebiasaan kamu saat mengatasi masalah. Jika kamu termasuk people person, yang menganggap pertemanan itu penting, mungkin kamu bisa mengabaikan masalah ini dengan mudah. Tetapi, jika kamu memegang teguh kebenaran, penting untuk merefleksikan diri: Di mana kesalahan kamu sehingga mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari teman sendiri? Sambil tentu saja mencari fakta-fakta yang mendukung kamu, agar bisa dipertanggung jawabkan jika konflik ini membesar.
********
Tidak dipungkiri, untuk bisa mencapai kematangan emosional seperti ini, jam terbanglah yang bicara.
Cari tahu bagaimana meredamnya, bagaimana mendamaikan apa yang ada dalam hati, dan
bagaimana harus bersikap. “diam untuk mengendapkan masalah yang ada sebelum bertindak, orang
akan melihat dia sebagai leader yang matang. Jadi, kuncinya bukan selalu perkara sabar atau tidak,”
Sumber: Femina.co.id

