top of page

                      Musuh Dalam Selimut               

            Saat Teman Menjadi Pengkhianat..

 

 

 

                      Berawal dari tukar ide saat kerja kelompok,

     Berakhir dengan saling curhat mengenai pelajaran dan persoalan pribadi.

                Namun, di dunia pertemanan apa saja bisa terjadi

                 Tak terkecuali dikhianati oleh teman atau sahabat

      Kalau sudah begini, mesti bertahan atau putuskan saja pertemanan ini?  

 

 

Saat berhadapan dengan konflik, ada tiga aksi yang bisa dipilih:

Membalas, diam dulu, atau abaikan.

 

Pikirkan masa depan pertemanan/persahabatan kamu nantinya. Berpikir dengan matang sebelum bertindak sangatlah penting. Jangan salah, diam secara sadar dan penuh perhitungan, itu termasuk action. Mengamati teman/sahabat sambil menganalisis mengapa mereka bersikap seperti itu, dan mencari bukti-bukti yang menguatkan posisi kamu, juga merupakan strategi. Setelah itu, kamu bisa memutuskan, apakah masalah ini penting atau tidak. Choose your battle wisely. “Asal tahu aja, dengan kamu tidak mau mengarahkan energi untuk teman yang telah menikam dan ingin menjatuhkan kamu, itu akan menyebalkan bagi dia loh..”

 

Mengenali kebiasaan kamu saat mengatasi masalah. Jika kamu termasuk people person, yang menganggap pertemanan itu penting, mungkin kamu bisa mengabaikan masalah ini dengan mudah. Tetapi, jika kamu memegang teguh kebenaran, penting untuk merefleksikan diri: Di mana kesalahan kamu sehingga mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari teman sendiri? Sambil tentu saja mencari fakta-fakta yang mendukung kamu, agar bisa dipertanggung jawabkan jika konflik ini membesar. 

 

********

 

           Tidak dipungkiri, untuk bisa mencapai kematangan emosional seperti ini, jam terbanglah yang bicara.

           Cari tahu bagaimana meredamnya, bagaimana mendamaikan apa yang ada dalam hati, dan

           bagaimana harus bersikap. “diam  untuk mengendapkan masalah yang ada sebelum bertindak, orang

           akan melihat dia sebagai leader yang matang. Jadi, kuncinya bukan selalu perkara sabar atau tidak,”

 

Sumber: Femina.co.id

© 2014 . by Terima Kenyataan . Proudly created with Wix.com

  • Facebook Clean
  • Twitter Clean
  • Google Clean
bottom of page